Laman

Rabu, 05 Mei 2010

Gallery 3D

Dibawah ini beberapa gambar 3D yang merupakan project dari Artspace Creative Home Studio yang telah selesai. Gambar-gambar ini di kerjakan dengan menggunakan Sketchup dan Archicad 13.


3D design by Sketchup and Archicad

Dua gambar desain interior dibawah ini adalah project interior Kantor Dealer Motor Honda, yaitu lobby di lantai dua dan ruang Direktur. Gambar desain dengan Graphisoft Archicad 13
Desain interior lt. 2 Dealer motor

Desain interior rg. direktur

Gambar 3D dibawah ini adalah rencana desain Kantor Pemadam Kebakaran Palu yang terletak di Jl. Balai Kota Selatan, Palu. Gambar desain dengan Graphisoft Archicad 13
Desain interior lobby kantor pemadam kebakaran

Desain interior Rg. komputer kantor pemadam kebakaran

Perspektif 01 Kantor Pemadam Kebakaran

Perspektif 02 Kantor Pemadam Kebakaran

Perspektif 03 Kantor Pemadam Kebakaran

Gambar desain 3D rumah tinggal Bpk. Poltak, Jl. Trans Sumatera Pangkalan Brandan Aceh. Gambar desain dengan Sketchup
Spesifikasi teknis rumah Bpk. Poltak, Medan

Perspektif 01

Desain interior rg. nonton

Desain interior rg. makan

Desain rumah tinggal Bpk. Ewhin, Gambar desain dengan Sketchup
Tampak depan rumah Bpk. Ewhin

Desain interior rg. nonton

Perspektif 01 rumah Bpk. Ewhin


Desain landscape rumah jabatan Bupati Tojo Una-una. gambar desain dengan Sketchup
Perspektif 01 landscap Rujab Bupati Touna

Perspektif 02 landscap Rujab Bupati Touna

Perspektif 03 landscap Rujab Bupati Touna

Gambar-gambar 3D diatas merupakan project perencanaan yang dikerjakan oleh Artspace Studio dengan menggunakan software grafis Sketchup dan Graphisoft Archicad 13. Untuk project-project 3D tidak sesulit seperti yang kita bayangkan, dengan menggunakan salah satu dari kedua software diatas dengan berbagai kelebihannya. Untuk Sketchup, mudah dalam pengerjaannya; seperti mengextrude surface, editing mesh dll. Archicad memiliki waktu rendering yang relatif lebih singkat dibandingkan dengan beberapa software grafis 3D lainnya seperti 3DS MAX dan Sketchup. Teknik penggambarannya juga semudah kita menggambar grafis 2D dengan AutoCad; kelebihan lainnya juga dengan banyaknya Object yang bisa kita masukkan dalam gambar desain kita yang tersedia di library-nya. Dimulai dengan menggambar denah, maka kita sudah menghasilkan beberapa output gambar sekaligus seperti Tampak bangunan, Potongan bangunan, Detail, 3 Dimensi bahkan volume bangunan dengan menggunakan satu software saja.


Bagi yang belum mengetahui atau ingin mempelajari lebih lanjut tentang menggambar 3D dengan kedua software di atas bisa berkunjung disini atau klik disini

Selasa, 04 Mei 2010

ARTSPACE STUDIO


CREATIVE HOME DESIGN


ARCHITECTURE DESIGN :


- Gambar Rencana Desain Rumah Tinggal
- Desain Taman
- Desain Interior
- Gambar I.M.B
- Master Plan
- Maket
- Estimasi Anggaran R.A.B

CREATIVE AND DIGITAL EDITING:


- Sablon Kaos Dengan Avatar Wajah Anda
- Editing Foto
- Editing Video
- Desain dan Cetak Undangan
- Desain Logo Perusahaan dll...

Juga Membuka Pelatihan Untuk Desain Grafis. klik disini

Untuk order via email : jhabreaqarchi@ymail.com atau posting di kolom komentar disini. Info selengkapnya CP: 085241059227



Have A Nice Day

Minggu, 25 April 2010

CAD LEARNING


BELAJAR CAD DENGAN LANGKAH-LANGKAH MUDAH

Salah satu kesulitan terbesar bagi para pekerja grafis adalah mempresentasikan/visualisasi dari hasil karyanya. Sebuah ide yang brilian sekalipun akan tampak biasa saja tanpa didukung oleh teknik visualisasi yang baik. Seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan dunia kerja, penggunaan software-software grafis seperti: Autocad, 3DS MAX, Sketchup, Archicad dll... menjadi suatu ketrampilan yang harus dimiliki.

Gallery 3D Artspace Studio

klik disini

Banyak tempat kursus yang menawarkan pendidikan khusus untuk software-software ini. Tetapi, tidak menyentuh kalangan-kalangan tertentu. Seperti yang pernah dikeluhkan oleh beberapa teman setelah megikuti salah satu kursus disebuah lembaga ternama, dengan jadwal yang kaku dan biaya kursus yang tinggi ternyata setelah terjun ke dunia kerja masih tergolong newbie bahkan harus belajar lagi. Hal ini dapat dimaklumi karena kurikilum yang begitu umum dan tidak spesifik seperti yang kita butuhkan.

Artspace Consultant membuka pelatihan untuk kawan-kawan mahasiswa/pelajar yang berminat untuk belajar Grafis 2D dengan Autocad dan Aplikasi 3Ds dengan Archicad, Sketchup dan 3DS MAX sesuai dengan draft-draft proyek dengan langkah-langkah yang mudah/gampang bahkan bagi yang awam sekalipun.Dan juga bagi yang berminat Editing/manipulating photo dengan Adobe Photoshop, presentasi Powerpoint dan R.A.B Estimate.

PAKET-PAKET PELATIHAN :
1. Aplikasi grafis 2D dengan Autocad
2. Aplikasi 3D dengan Archicad, Sketchup dan 3DS MAX
3. Photo Editing Adobe Photoshop & Corel Draw
4. Presentasi Powerpoint
5. R.A.B Estimate

Bagi teman-teman yang berminat dapat menghubungi via email: jhabreaqarchi(at)ymail.com atau CP: 0852 410 59227. Atau posting komentar di blog ini.

Senin, 12 April 2010

UNDANGAN PERNIKAHAN

SELAMAT DATANG Terima kasih atas kunjungan anda di situs kami

Maha suci Allah yang telah menciptakan mahluk-Nya berpasang-pasangan.
Ya Allah, perkenankanlah kami merangkaikan kasih sayang yang Kau ciptakan diantara putra-putri kami

FARIDA SANDY

Putri ke 3 dari Bpk. UMAR LASODI & Ibu. ZAHRA.P ABD. GANI

dengan


MOH. SABRI

Putra ke 1 dari Bpk. ALIMUDDIN MARE & Ibu. KAMARIA LAWETI

untuk melaksanankan syariat agama-Mu, mengikuti sunnah rasul-Mu

dalam membentuk rumah tangga Sakinah, Mawaddah Wa Rahmahdalam ikatan pernikahan


yang insya Allah akan diselenggarakan pada:

Sabtu/17/April/2010

Pukul 19.00 wita

Tempat: RESTAURANT KEMBANG JOYO Jl. Emy Saelan No. 130 PALU


Atas kehadiran dan doa restu Bapak/Ibu/Saudara/i kami ucapkan terima kasih

Kami yang berbahagia

Bpk. UMAR LASODI & Ibu. ZAHRA. P ABD. GANI

dengan

Bpk. ALIMUDDIN MARE & Ibu. KAMARIA LAWETI


Terukir kesan yang dalam dihati kami apabila Saudara,

Kerabat dan Handai Taulan berkenan hadir untuk mengiringi,serta memberikan do'a restu kepada putra-putri kami
dalam menapaki lembaran baru perjalanan hidup mereka.


Catatan:

Dengan keterbatasan waktu yang ada dan tanpa mengurangi rasa hormat kami undangan ini dimuat melalui blog.

Rabu, 31 Maret 2010

Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam
merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang
dan membangun keseluruhan lingkungan
binaan, mulai dari level makro yaitu
perencanaan kota, perancangan perkotaan,
arsitektur lansekap, hingga ke level mikro
yaitu desain bangunan, desain perabot dan
desain produk. Arsitektur juga merujuk
kepada hasil-hasil proses perancangan
tersebut.

Ruang lingkup dan keinginan

Menurut Vitruvius di dalam bukunya De
Architectura (yang merupakan sumber
tertulis paling tua yang masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan / Estetika
(Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan
dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi
modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula
bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.

Arsitektur adalah bidang multi-dispilin, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora,
politik, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, "Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu
lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni".
Ia pun menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik, astronomi, dsb. Filsafat adalah salah
satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, fenomenologi strukturalisme,
post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari filsafat yang mempengaruhi arsitektur.

Teori dan praktek

Pentingnya teori untuk menjadi rujukan praktek tidak boleh terlalu ditekankan, meskipun banyak arsitek
mengabaikan teori sama sekali. Vitruvius berujar: "Praktek dan teori adalah akar arsitektur. Praktek adalah
perenungan yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan sebuah proyek atau pengerjaannya dengan tangan, dalam
proses konversi bahan bangunan dengan cara yang terbaik. Teori adalah hasil pemikiran beralasan yang menjelaskan
proses konversi bahan bangunan menjadi hasil akhir sebagai jawaban terhadap suatu persoalan. Seorang arsitek yang
berpraktek tanpa dasar teori tidak dapat menjelaskan alasan dan dasar mengenai bentuk-bentuk yang dia pilih.
Sementara arsitek yang berteori tanpa berpraktek hanya berpegang kepada "bayangan" dan bukannya substansi.
Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktek, ia memiliki senjata ganda. Ia dapat membuktikan kebenaran
hasil rancangannya dan juga dapat mewujudkannya dalam pelaksanaan".


Arsitektur

Sejarah

Untuk lebih jelas lihat artikel utama: Sejarah arsitektur
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb), dan
cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap
awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan
praktek-praktek, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba,
improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur
penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi. Arsitektur Vernakular lahir dari pendekatan yang demikian dan hingga
kini masih dilakukan di banyak bagian dunia.
Permukiman manusia di masa lalu pada dasarnya bersifat rural. Kemudian timbullah surplus produksi, sehingga
masyarakat rural berkembang menjadi masyarakat urban. Kompleksitas bangunan dan tipologinya pun meningkat.
Teknologi pembangunan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan pun berkembang. Tipologi bangunan baru seperti
sekolah, rumah sakit, dan sarana rekreasi pun bermunculan. Arsitektur Religius tetap menjadi bagian penting di
dalam masyarakat. Gaya-gaya arsitektur berkembang, dan karya tulis mengenai arsitektur mulai bermunculan.
Karya-karya tulis tersebut menjadi kumpulan aturan (kanon) untuk diikuti khususnya dalam pembangunan arsitektur
religius. Contoh kanon ini antara lain adalah karya-karya tulis oleh Vitruvius, atau Vaastu Shastra dari India purba.
Di periode Klasik dan Abad Pertengahan Eropa, bangunan bukanlah hasil karya arsitek-arsitek individual, tetapi
asosiasi profesi (guild) dibentuk oleh para artisan / ahli keterampilan bangunan untuk mengorganisasi proyek.

Pada masa Pencerahan, humaniora dan penekanan terhadap individual menjadi lebih penting daripada agama, dan
menjadi awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunan ditugaskan kepada arsitek-arsitek individual -
Michaelangelo, Brunelleschi, Leonardo da Vinci - dan kultus individu pun dimulai. Namun pada saat itu, tidak ada
pembagian tugas yang jelas antara seniman, arsitek, maupun insinyur atau bidang-bidang kerja lain yang
berhubungan. Pada tahap ini, seorang seniman pun dapat merancang jembatan karena penghitungan struktur di
dalamnya masih bersifat umum.

Bersamaan dengan penggabungan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu (misalnya engineering), dan munculnya
bahan-bahan bangunan baru serta teknologi, seorang arsitek menggeser fokusnya dari aspek teknis bangunan menuju
ke estetika. Kemudian bermunculanlah "arsitek priyayi" yang biasanya berurusan dengan bouwheer (klien)kaya dan
berkonsentrasi pada unsur visual dalam bentuk yang merujuk pada contoh-contoh historis. Pada abad ke-19, Ecole
des Beaux Arts di Prancis melatih calon-calon arsitek menciptakan sketsa-sketsa dan gambar cantik tanpa
menekankan konteksnya.

Sementara itu, Revolusi Industri membuka pintu untuk konsumsi umum, sehingga estetika menjadi ukuran yang
dapat dicapai bahkan oleh kelas menengah. Dulunya produk-produk berornamen estetis terbatas dalam lingkup
keterampilan yang mahal, menjadi terjangkau melalui produksi massal. Produk-produk sedemikian tidaklah memiliki
keindahan dan kejujuran dalam ekspresi dari sebuah proses produksi.

Ketidakpuasan terhadap situasi sedemikian pada awal abad ke-20 melahirkan pemikiran-pemikiran yang mendasari
Arsitektur Modern, antara lain, Deutscher Werkbund (dibentuk 1907) yang memproduksi obyek-obyek buatan mesin
dengan kualitas yang lebih baik merupakan titik lahirnya profesi dalam bidang desain industri. Setelah itu, sekolah
Bauhaus (dibentuk di Jerman tahun 1919) menolak masa lalu sejarah dan memilih melihat arsitektur sebagai sintesa
seni, ketrampilan, dan teknologi.

Ketika Arsitektur Modern mulai dipraktekkan, ia adalah sebuah pergerakan garda depan dengan dasar moral,
filosofis, dan estetis. Kebenaran dicari dengan menolak sejarah dan menoleh kepada fungsi yang melahirkan bentuk.
Arsitek lantas menjadi figur penting dan dijuluki sebagai "master". Kemudian arsitektur modern masuk ke dalam
lingkup produksi masal karena kesederhanaannya dan faktor ekonomi.

Namun, masyarakat umum merasakan adanya penurunan mutu dalam arsitektur modern pada tahun 1960-an, antara
lain karena kekurangan makna, kemandulan, keburukan, keseragaman, serta dampak-dampak psikologisnya.


Arsitektur

Sebagian arsitek menjawabnya melalui Arsitektur Post-Modern dengan usaha membentuk arsitektur yang lebih dapat
diterima umum pada tingkat visual, meski dengan mengorbankan kedalamannya. Robert Venturi berpendapat bahwa
"gubuk berhias / decorated shed" (bangunan biasa yang interior-nya dirancang secara fungsional sementara
eksterior-nya diberi hiasan) adalah lebih baik daripada sebuah "bebek / duck" (bangunan di mana baik bentuk dan
fungsinya menjadi satu). Pendapat Venturi ini menjadi dasar pendekatan Arsitektur Post-Modern.

Sebagian arsitek lain (dan juga non-arsitek) menjawab dengan menunjukkan apa yang mereka pikir sebagai akar
masalahnya. Mereka merasa bahwa arsitektur bukanlah perburuan filosofis atau estetis pribadi oleh perorangan,
melainkan arsitektur haruslah mempertimbangkan kebutuhan manusia sehari-hari dan menggunakan teknologi untuk
mencapai lingkungan yang dapat ditempati. Design Methodology Movement yang melibatkan orang-orang seperti
Chris Jones atau Christopher Alexander mulai mencari proses yang lebih inklusif dalam perancangan, untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Peneilitian mendalam dalam berbagai bidang seperti perilaku, lingkungan, dan
humaniora dilakukan untuk menjadi dasar proses perancangan.

Bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas bangunan,arsitektur menjadi lebih multi-disiplin daripada
sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan sekumpulan profesional dalam pengerjaannya. Inilah keadaan
profesi arsitek sekarang ini. Namun demikian, arsitek individu masih disukai dan dicari dalam perancangan
bangunan yang bermakna simbol budaya. Contohnya, sebuah museum senirupa menjadi lahan eksperimentasi gaya
dekonstruktivis sekarang ini, namun esok hari mungkin sesuatu yang lain.

Kesimpulan

bangunan adalah produksi manusia yang paling kasat mata. Namun, kebanyakan bangunan masih dirancang oleh
masyarakat sendiri atau tukang-tukang batu di negara-negara berkembang, atau melalui standar produksi di
negara-negara maju. Arsitek tetaplah tersisih dalam produksi bangunan. Keahlian arsitek hanya dicari dalam
pembangunan tipe bangunan yang rumit, atau bangunan yang memiliki makna budaya / politis yang penting. Dan
inilah yang diterima oleh masyarakat umum sebagai arsitektur. Peran arsitek, meski senantiasa berubah, tidak pernah
menjadi yang utama dan tidak pernah berdiri sendiri. Selalu akan ada dialog antara masyarakat dengan sang arsitek.
Dan hasilnya adalah sebuah dialog yang dapat dijuluki sebagai arsitektur, sebagai sebuah produk dan sebuah disiplin
ilmu.